SUMENEP || SF – Kesabaran warga Desa Kramian, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep, akhirnya habis.
Bertahun-tahun dibiarkan dengan kondisi jalan rusak parah, masyarakat setempat kini memilih bergerak sendiri tanpa menunggu uluran tangan pemerintah.
Kondisi jalan berlubang dan licin di sejumlah titik telah lama menjadi momok bagi warga.
Tidak jarang, jalan itu memicu kecelakaan, terlebih di musim hujan seperti sekarang.
Namun, alih-alih mendapat perhatian, warga justru merasa diabaikan oleh pemerintah desa maupun kabupaten.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Supardi, salah satu tokoh di Desa Kramian, mengaku geram melihat lambannya respons pemerintah.
Ia bersama warga akhirnya mengambil inisiatif memperbaiki jalan menggunakan dana dan tenaga pribadi.
“Atas nama kepedulian terhadap masyarakat, kami memperbaiki jalan rusak tanpa bantuan siapa pun. Pemerintah tidak pernah turun tangan, padahal jalan itu sering menyebabkan kecelakaan,” tegas Supardi, Seni (10/11/2025).
Menurutnya, slogan ‘Bangun Desa, Rakyat Sejahtera’ yang kerap didengungkan Bupati Sumenep tak lebih dari jargon kosong yang tak menyentuh masyarakat kepulauan.
“Kami sudah berulang kali menyuarakan keluhan ke tingkat kabupaten, tapi hasilnya nihil. Pemerintah seakan bungkam dan tidak peduli pada masyarakat kepulauan,” tambahnya dengan nada kecewa.
Supardi mengungkapkan, warga Kramian bergotong royong memperbaiki akses jalan tanpa upah sepeser pun.
Bahkan, sambung dia, seluruh material dan kebutuhan lapangan ditanggung dari kantong pribadinya.
“Kami hanya ingin desa kami maju. Walaupun pemerintah desa maupun kabupaten tidak mau bertanggung jawab, kami tidak akan berhenti memperbaiki jalan,” tandasnya.
Masyarakat Kramian berharap Bupati Sumenep turun langsung meninjau kondisi infrastruktur di wilayah kepulauan yang selama ini terabaikan.
“Biarkan masyarakat menilai bagaimana birokrasi Pemkab Sumenep dalam meningkatkan pelayanan publik. Kami sudah muak dengan janji tanpa aksi,” pungkas Supardi dengan nada tajam. (Asmuni)













